Robot line follower adalah robot yang dapat bergerak mengikuti garis secara OTOMATIS. Dengan menggunakan white board dan garis warna hitam, maka robot ini akan berjalan mengkuti garis. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan di sini. Yaitu terdapatnya garis bercabang, perempatan, pertigaan atau bahkan tikungan yang tajam. Maka untuk menjalankan robot tersebut sesuai dengan yang diinginkan tentunya ada beberapa progam yang harus dikerjakan dengan bantuan beberapa sensor infra red dan photo diode sebagai sensor garis. Mikrokontroler sebagai otak dari kerja robot ini. Pemprogaman mikrokontroler AVR ATMega8535 mengunakan bahasa C.
2. Sensor (Rangkaian Photo Dioda)
Sensor dapat dianalogikan sebagai ‘mata’ dari sebuah robot. Mata di sini digunakan untuk ‘membaca’ garis hitam dari track robot. Kapan dia akan berbelok ke kanan, kapan dia berbelok ke kiri. Pada robot line follower, sensor robot yang dapat digunakan ada 3 jenis, yaitu LDR (Light Dependent Resistor), Photo Dioda, dan Photo Transistor. Namun disini yang digunakan adalah LDR dan Photo diode. LDR berfungsi untuk memancarkan cahaya, sehingga diterima oleh Photo diode.
Untuk membuat robot berjalan mengikuti garis, maka diperlukan beberapa pasang sensor. Semakin banyak sensor yang digunakan, maka semakin baik pula cara kerja robot. Berarti robot akan bisa diprogam dengan banyak logika. Namun yang harus diingat dibalik banyaknya pasang sensor yang kita gunakan, maka pembuatan progam juga semakin sulit. Namun dari hal ini maka robot akan bisa lebih banyak diposisikan atau di logikakan seperti yang kita mau.
Cara kerja dari pada rangkaian sensor adalah dengan memanfaatkan banyaknya perbedaan cahaya yang diterima oleh photo diode. Cahaya berasala dari infrared yang memancarkan cahaya ke gound (white board) kemudian pantulannya diterima oleh photo diode. Banyak sedikit cahaya yang diterima oleh photo diode tergantung dari perbedaan warna garis yang terdapat pada white board. Selanjutnya dari perbedaan cahaya tersebut akan menghasilkan tegangan yang berbeda-beda pula. Dengan menggunakan converter maka robot ini akan bisa difungsikan.
3. Sensor (Cara Kerja)
Ketika transmitter (infrared) memancarkan cahaya ke bidang berwarna putih, cahaya akan dipantulkan hampir semuanya oleh bidang berwarna putih tersebut. Sebaliknya, ketika transmitter memancarkan cahaya ke bidang berwarna gelap atau hitam, maka cahaya akan banyak diserap oleh bidang gelap tersebut, sehingga cahaya yang sampai ke receiver tinggal sedikit. perbedaan cahaya yang diterima oleh receiver akan menyebabkan hambatan yang berbeda-beda di dalam receiver (photo dioda) tersebut. Dari perbedaan hambatan tersebut maka akan menghasilkan tegangan output yang berbeda-beda pula. Tegangan inilah yang akan dimanfaatkan sebagai kerja robot sehingga bisa berjalan mengikuti garis. Output dari tegangan ini masuk ke converter dan selanjutnya masuk ke mikrokontroler dan diprogam. Banyaknya converter yang digunakan sesuai dengan berapa pasang sensor yang digunakan. (satu pasang converter = satu pasang sensor).
Source : http://handokoalex.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar